Direnungkan Sebagai Pelajaran – Ai En Yu adalah seorang penulis novel dan juga seorang blogger, kamu bisa lihat halaman facebooknya DISINI.
20 Kata-Kata Mutiara Ai En Yu Yang Baik Untuk Direnungkan Sebagai Pelajaran |
Berikut 20 Kata-Kata Mutiara Ai En Yu Yang baik untuk direnungkan sebagai pelajaran. Silahkan dibaca :
sibuk mencari seseorang yang memperhatikanmu, sampai tidak menyadari bahwa ada
yang sebetulnya selalu memperhatikanmu.
dosa dgn pamer kelebihan dan lain sbgainya di sosial media atau melalui ucapan.
Kesalahan itu sungguh halus, tapi sungguh merusak. Bergegas istighfar.
tidak sanggup menyakitinya bahkan untuk menjelek2annya sekalipun.
sangat menyenangkan, entah itu adalah teman ataupun pasangan. Namun sejatinya,
yang paling menyenangkan adalah seseorang yang pandai menjaga perasaan kita,
dia mempunyai kamus sendiri agar mengetahui apa yang membuat perasaanmu
terluka, lantas menghindarinya.
diberikan kepada kita, manfaatkan, atau kita malah mejelma menjadi ‘musuh besar’
untuk dirinya.
paling strong di dunia ini? Jawabannya adalah dia yang sabar. Disakiti sabar,
dijelek2an sabar, mendapat hal tidak menyenangkan tetap sabar, namun aslinya ia
tidak terluka sama sekali, ia terlampau sabar, sampai tidak ada yang mampu
melukainya. Memang begitu, sejatinya orang yang paling strong di dunia ini
adalah dia yang sabar.
kepergian seseorang, bahkan waktu sekalipun, kecuali jika dirimu dengan ikhlas
mampu melepaskan.
sadar, sekali menyebarkan aib orang lain, kita sudah menanam biji ‘karma’ yang
menyebabkan aib kita juga akan disebarkan. (Di balik Pelangi).
yang rakus menyantap uang rakyat, dan, dia yang berkata ‘Besar-besaran’, ‘pamer
segala macam’ hanya agar bisa dikatakan ‘Hebat’.
teman atau keluarga kita membiarkan apapun yg kita lakukan. Bisa jadi itu
karena mereka sdh berada di level ‘malas’ tertinggi untuk memperdulikan kita
krn terlalu bebal untuk dinasehati.
20 Kata-Kata Mutiara Ai En Yu Yang Baik Untuk Direnungkan Sebagai Pelajaran |
Sebenarnya setiap orang diberi kelebihan masing-masing. Tapi sayang, kelebihan
itu malah tertutupi oleh rasa iri akan kelebihan orang lain. (Malaikat bersayap
patah).
kita, Hamdan. Hidup belum tentu menyenangkan kalaupun mereka menyukai kita, dan
belum tentu menderita walaupun mereka tak suka kita. (Malaikat bersayap
patah)
menyebalkannya karena otak tertutupi oleh ‘rasa benci’ yang menyebabkan apapun
perbuatannya; tidak perduli baik ataupun buruk, selalu menyebalkan bagi kita.
Maka cobalah ‘bersihkan’ segala ‘rasa benci’ di dalam otak, mungkin kita akan
melihat hal baik pada diri nya yang selama ini tidak pernah kita sadari.
membuktikan bahwa dirinya itu oke dan kuat ; ia hanya butuh tersenyum di depan
banyak orang.
15. Kita tidak pernah tahu, jangan-jangan
melalui kritikan menyebalkan, melalui ucapan menyakitkan yang keluar dari mulut
orang lain itulah kita bisa menanjak untuk terus meningkat, berevolusi jadi
semakin berkilau.
16. Ah, sialnya rasa ‘perduli’ seseorang acapkali
baru dirasakan ketika rasa ‘perduli’ itu mulai memudar, lantas kita baru sadar.
bintang di langit, dan bulanpun ditutupi kelabu awan yang sepertinya tak rela
sang bulan menampakkan diri untuk menyentuh dinginnya malam ini. Para pemuda
desa sudah berhampuran di samping jalan raya. Beberapa diantaranya sibuk dengan
handphone, sebagian lagi asyik berbincang satu sama lain. Aku menghirup pelan
udara. Sudah lama tidak pergi keluar kala malam. Udara dingin menusuk kulit,
sial, aku lupa mengenakan jaket. Aku memasukkan kedua tangan ke kantong celana,
menahan hawa dingin. Ikut duduk bersama teman lainnya. Seperti biasa, aku lebih
suka mendengarkan, dan ada satu pembicaraan yang menyentuh kalbu. Salah satu
pemuda desa kami berkata, “Ah, andai pahala itu dapat dilihat. Akan banyak
orang berebut, saling sikut untuk meraihnya. Pun begitu pula dengan dosa, andai
bisa dilihat, mana mau orang-orang keluar rumah, terlalu takut.” (Mari
bergegas mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya).
ingin kamu lakukan hanyalah untuk memenangkan keinginan busukmu semata, dan
merugikan dia yang kamu anggap teman. Orang yang seperti itu tidak lebih hanya
seonggok daging busuk, tidak pantas untuk dijadikan teman, bahkan tidak pantas
untuk didekati sekalipun. (Dibalik bayang).
merendahkan kita. Tapi diri kita sendiri, dengan sikap rakus misalnya, sikat
sana, sikat sini, tak perduli ada yang dirugikan oleh kita, yang penting kita
untung. Maka demikian, jangan-jangan memang kita sendiri yang merendahkan diri
sendiri.
20. Urusan dilarang, diperbolehkan, tidak
semena-mena sama hakikinya. Kita dilarang misalnya, boleh jadi, itu tanda
betapa besar rasa sayangnya kepada kita. Pun sebaliknya, kita diperbolehkan,
dibebaskan, terserah, jangan-jangan ini level ‘masa bodoh’ orang lain terhadap
kita. Tidak mau diurusi lagi. Maka, jangan pernah bangga diperbolehkan
‘Merokok’ oleh orang tua , oleh orang terdekat, jangan sesekali bangga. Ish,
ish, ish, Kalau kita diperbolehkan merokok oleh mereka, jangan-jangan itu
artinya kita sudah tidak diperdulikan lagi oleh mereka kawan, Astaga.