Berikut kata-kata Mutiara Ai En Yu tentang persahabatan :
14 Kata-Kata Mutiara Ai En Yu Tentang Persahabatan |
1. Aku rindu padamu, teman. Masa dimana kita berkumpul, bermain,
bercanda dan tertawa bersama, riang tak terkira. Berlari-lari, bermain
layang-layang, memancing, berpetualang. Menyenangkan sekali waktu itu, bukan?
Kapankah kita bisa seperti itu lagi, teman?
tawa, mengganti rasa sedih menjadi kebahagiaan, membahas hal-hal biasa menjadi
lebih menarik … Dia adalah teman.
atau keluarga kita membiarkan apapun yg kita lakukan. Bisa jadi itu karena
mereka sdh berada di level ‘malas’ tertinggi untuk memperdulikan kita krn
terlalu bebal untuk dinasehati.
4. Berbicara masalah kepada sahabat tidak selalu dapat
memberikan solusi. Terkadang malah sebaliknya, ditertawakan. Tapi menyenangkan.
Menertawakan masalah bersama sahabat selalu dapat menjadikan permasalahan
menjadi terasa lebih ringan.
dengan orang yang dengannya kita tidak malu tampil apa adanya, dengannya kita
bisa tertawa seperti orang gila, dengannya hal-hal sok-sok-an ditendang jauh
olehnya.
di depan, mengatakan kita bodoh, monyet, dan kata-kata horror lainnya. Tetapi
teman sejati jelas, melakukan itu hanya untuk bahan canda, gurauan, dan
memastikan tak akan melakukannya di belakang, saat kita tidak ada.
mungkin menyenangkan, tapi ketahuilah teman lama apalagi dari kecil sebenarnya
yang paling menyenangkan.
tawa sahabat dan keluarga mampu mengusir seluruh masalah. Maka sering-seringlah
berkumpul bersama mereka.
sekali, masa-masa kecil kita bermain tanpa beban. Menyenangkan, sungguh
menyenangkan masa itu. Waktu sudah berlalu, jarak semakin jauh. Sekarang bagiku
engkau tetaplah sahabatku, tak perduli meskipun engkau lupa bahkan tak perduli
lagi tentangku. Engkau tetap sahabatku.
10. “Tapi melihat kalian itu berbeda, jadi aku
memutuskan untuk berkumpul dengan kalian lagi, dan meninggalkan gengku. Saat
itu aku merasa bahwa kesederhanaan itu indah, kesederhanaan itu menyenangkan.
Kalian lebih asyik, lebih oke daripada gengku yang sombong, sok kaya, sok keren
itu. — Ai En Yu, Novel : Tanah yang berliku.
Karena saat pikiran kita masih kosong, mereka sudah menuliskan kenangan lebih
dahulu. Ibarat sebuah buku, mereka berada di halaman pertama…
pintar, tapi kita sering dipermainkan, dipintari, ditipu
optimis kita akan ikut optimis, berteman dgn org yg pesimis kita juga akan ikut
pesimis, kebanyakan begitu
yang baik akan bertanggung jawab atas sebuah kesalahan yang ia perbuat,
mengakui serta berusaha untuk mengucapkan mantra ajaib yang disebut ‘Maaf’
bagaimanapun caranya.